Pengantar Teknologi Sistem Informasi A** T3
UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS ILMU KOMPUTER & TEKNOLOGI INFORMASI
Nama : Wahyu Aprian Hadiansyah
NPM : 11121284
Fakultas : Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
Jurusan : Sistem Informasi
Nama Dosen : Kurniawan B.Prianto,S.KOM.SH.MM
Mata Kuliah : Pengantar Teknologi Sistem Informasi A**
A. TEORI BILANGAN
Teori bilangan (number
theory) adalah teori yang mendasar dalam memahami algoritma kriptografi.
Bilangan yang dimaksudkan adalah bilangan bulat (integer).
Sistem ini menggunakan 10
macam symbol yaitu 0,1,2,3,4,5,6,7,8,dan 9. system ini menggunakan basis 10.
Bentuk nilai ini dapat berupa integer desimal atau pecahan. Integer desimal
:
adalah nilai desimal yang bulat, misalnya 8598 dapat diartikan :
Absolue value merupakan nilai untuk masing-masing digit bilangan, sedangkan position value adalah merupakan penimbang atau bobot dari masing-masing digit tergantung dari letak posisinya, yaitu nernilai basis dipangkatkan dengan urutan posisinya.Pecahan
desimal :
Adalah nilai desimal yang mengandung
nilai pecahan dibelakang koma, misalnya nilai 183,75 adalah pecahan desimal
yang dapat diartikan :
1 x
10 2 = 100
8 x
10 1 = 80
3 x
10 0 = 3
7 x 10 –1 = 0,7
5 x 10 –2 = 0,05
183,75
2. Bilangan Binar
Sistem bilangan binary menggunakan 2
macam symbol bilangan berbasis 2digit angka, yaitu 0 dan 1.
Contoh
bilangan 1001 dapat diartikan :
Operasi
aritmetika pada bilangan Biner :
a.
Penjumlahan
Dasar
penujmlahan biner adalah :
0
+ 0 = 0
0
+ 1 = 1
1
+ 0 = 1
1 + 1
= 0 → dengan carry of 1, yaitu 1 + 1 = 2, karena
digit terbesar
ninari 1, maka harus dikurangi dengan
2 (basis), jadi 2 – 2 = 0 dengan carry of 1 contoh :
a.
Penjumlahan
Dasar
penujmlahan biner adalah :
0
+ 0 = 0
0
+ 1 = 1
1
+ 0 = 1
1 + 1
= 0 → dengan carry of 1, yaitu 1 + 1 = 2, karena
digit terbesar
ninari 1, maka harus dikurangi dengan 2 (basis), jadi 2 – 2 = 0 dengan carry of 1 contoh :
1111
10100 +
100011
atau dengan langkah
a.
Pengurangan
Bilangan biner dikurangkan
dengan cara yang sama dengan pengurangan bilangan desimal. Dasar pengurangan
untuk masing-masing digit bilangan biner adalah :
0 - 0 = 0
1 - 0 = 1
1
- 1 = 0
0 – 1 = 1 → dengan borrow of 1, (pijam 1 dari posisi sebelah kirinya).
Contoh :
11101
1011 -
10010
dengan langkah-langkah
c.
Perkalian
Dilakukan sama dengan cara perkalian
pada bilangan desimal. Dasar perkalian bilangan biner adalah :
0
x 0 = 0
1
x 0 = 0
0
x 1 = 0
1
x 1 = 1
contoh :
d. Pembagian
Pembagian biner dilakukan
juga dengan cara yang sama dengan bilangan desimal. Pembagian biner 0 tidak
mempunyai arti, sehingga dasar pemagian biner adalah :
0 : 1 = 0
1 : 1 = 1
3. Bilangan Oktal
Sistem bilangan Oktal menggunakan 8
macam symbol bilangan berbasis 8 digit angka, yaitu 0 ,1,2,3,4,5,6,7.
Operasi
Aritmetika pada Bilangan Oktal
a.
Penjumlahan
Langkah-langkah
penjumlahan octal :
-
tambahkan masing-masing kolom secara desimal
-
rubah dari hasil desimal ke octal
-
tuliskan hasil dari digit paling kanan
dari hasil octal
- kalau hasil penjumlahan tiap-tiap kolom terdiri dari dua digit, maka digit paling kiri merupakan carry of untuk penjumlahan kolom selanjutnya.
b. Pengurangan
Pengurangan Oktal dapat dilaukan secara sama dengan pengurangan bilangan desimal.
Contoh :
c. Perkalian
Langkah
– langkah :
-
kalikan masing-masing kolom secara desimal
-
rubah dari hasil desimal ke octal
-
tuliskan hasil dari digit paling kanan
dari hasil octal
-
kalau hasil perkalian
tiap kolol terdiri dari 2 digit, maka digit paling kiri merupakan carry of
untuk ditambahkan pada hasil perkalian kolom selanjutnya.
d.
Pembagian
4. Bilangan Hexadesimal
Sistem bilangan Oktal menggunakan 16
macam symbol bilangan berbasis 8 digit angka, yaitu 0 ,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,Edan
F
Dimana
A = 10, B = 11, C= 12, D = 13 , E = 14 dan F = 15
Jadi
199 (10)
Operasi Aritmetika Pada Bilangan Hexadesimal
a.
Penjumlahan
Penjumlahan bilangan hexadesimal dapat
dilakukan secara sama dengan penjumlahan bilangan octal, dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
Langkah-langkah
penjumlahan hexadesimal :
-
tambahkan masing-masing kolom secara desimal
-
rubah dari hasil desimal ke hexadesimal
-
tuliskan hasil dari digit paling kanan
dari hasil hexadesimal
-
kalau hasil
penjumlahan tiap-tiap kolom terdiri dari dua digit, maka digit paling kiri
merupakan carry of untuk penjumlahan kolom selanjutnya.
Contoh :
b.
Pengurangan
Pengurangan bilangan hexadesimal dapat dilakukan secara sama dengan pengurangan bilangan desimal.
Contoh :
a.
Perkalian
Langkah
– langkah :
-
kalikan masing-masing kolom secara desimal
-
rubah dari hasil desimal ke octal
-
tuliskan hasil dari digit paling kanan
dari hasil octal
- kalau hasil perkalian tiap kolol terdiri dari 2 digit, maka digit paling kiri merupakan carry of untuk ditambahkan pada hasil perkalian kolom selanjutnya.
C. Konversi Bilangan
Konversi bilangan adalah suatu proses dimana satu system bilangan dengan basis tertentu akan dijadikan bilangan dengan basis yang alian.
Konversi dari bilangan Desimal
1.
Konversi dari bilangan Desimal ke biner
2. Konversi
bilangan Desimal ke Oktal
Yaitu dengan cara membagi bilangan
desimal dengan 8 kemudian diambil sisa pembagiannya
3.
Konversi bilangan Desimal ke Hexadesimal
Yaitu dengan cara membagi bilangan
desimal dengan 16 kemudian diambil sisa pembagiannya
Konversi
dari system bilangan Biner
1.
Konversi ke desimal
Yaitu dengan cara mengalikan masing-masing
bit dalam bilangan dengan position valuenya.
Dapat dilakukan dengan mengkonversikan tiap-tiap tiga buah digit biner yang dimulai dari bagian belakang.
Begitu seterusnya untuk yang lain.
3. Konversi
ke Hexademial
Dapat dilakukan dengan mengkonversikan
tiap-tiap empat buah digit biner yang dimulai dari bagian belakang.
Konversi
dari system bilangan Oktal
1.
Konversi ke Desimal
2.
Konversi ke Biner
3. Konversi ke Hexadesimal
Dilakukan dengan cara merubah dari bilangan octal menjadi bilangan biner kemudian dikonversikan ke hexadesimal.
Contoh :
2537 (8) = …..(16)
2537 (8) = 010101011111
010101010000(2) = 55F (16)
Komentar
Posting Komentar